Kamis, 24 Agustus 2017

Keadaan Alam Indonesia "Keadan Bentuk Muka Bumi dan Aktifitas Penduduk Indonesia"

Keadaan Alam Indonesia
Keadaan Alam Indonesia terbagi 2 bagian:
·      keadaan fisik wilayah, serta keadaan flora dan fauna
1.    keadaan fisik wilayah
terdiri atas keadaan iklim dan “keadaan bentuk permukaan bumi
2.    keadaan flora dan fauna
menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.


Keadaan Alam Indonesia
Artinya: (41)Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (42) Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."

Penjelasan Ayat: 
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi.
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa dilakukan, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.

Video keindahan Alam yang Allah ciptakan:

Video kerusakan Alam akibat ulah tangan manusia:


2. Bentuk Muka Bumi & Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya.

Notes:
Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air. Kumpulan beberapa pulau dinamakan pulau-pulau atau kepulauan.
Gambar pulau:
Luas wilayah adalah suatu batasan yang terdiri atas perairan dan daratan.
Letak wilayah adalah bata-batas suatu wilayah, baik yang mencakup dua negara atau lebih
Jumlah pulau        : 13.466 buah.
Luas wilayah         : 5. 180.053 km2
Daratan luas         : 1.922.570 km2
Lautan                   : 3.257.483 km2

Keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia.
Gambar peta fisiografi : (Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah Indonesia yang menunjukkan adanya keragaman)
Pada peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran rendah  sampai pegunungan. Untuk membaca peta tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.

Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.

a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut. Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
3) Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
4) Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah.
Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah. Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam.
Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa.
Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.
Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
2) Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
3) Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.
4) Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air .
Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari bahaya tsunami? sebaiknya menyiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
·   Jika kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat yang disertai dengan suara ledakan di laut, sebaiknya kamu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu tinggal jika gempa kuat terjadi.
·  Jika kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami.
·    Tanda-tanda alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung. Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya. Oleh karena itu, kamu harus waspada.
·  Lembaga pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu sebaiknya tetap menjauhi pantai.
Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa. Sebenarnya tidak semua wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan.

b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.
Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah seperti di Kalimantan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.
Daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas perekonomian, karena mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang indah.

c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng.
Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencana banjir dan upaya menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter.
Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau. Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup besar masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan biasanya adalah sayuran dan buah-buahan.
Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu untuk dijual. Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit dilakukan secara luas. Hanya pada bagian tertentu saja yang relative datar dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman dibangun di daerah yang dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah atau di kaki gunung.
Selain pertanian, aktivitas lainnya yang berkembang adalah pariwisata. Pemandangan alam yang indah dan udaranya yang sejuk menjadi daya tarik wisata. Keragaman bentuk muka bumi ternyata diikuti pula oleh keragaman aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya menghasilkan produk-produk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija. Daerah ini memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang umumnya merupakan pusat-pusat permukiman penduduk. Sebaliknya, daerah dataran menghasilkan banyak produk industri yang dikonsumsi oleh daerah lainnya.
Mobilitas penduduk dan barang terjadi di antara daerah-daerah tersebut karena perbedaan aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Potensi bencana alam di daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi. Tanda-tanda longsor dan upaya untuk meng hindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

d. Gunung & Pegunungan
Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang keatas dan berbentuk seperti kerucut/kubah yang berdiri sendiri. Gunung memiliki manfaat bermacam-macam, antara lain: 
1.    gunung dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi 
2.    material letusan gunung api dalam waktu lama dapat menyuburkan tanah, pasirnya dapat untuk bahan bangunan, 
3.    gunung sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, serta 
4.    keluarnya magma menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi.
Salah satu gunung api di Indonesia yang sering meletus adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah.
Gunung-gunung di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.    Gunung Leuser  di Nangroe Aceh Darussalam
2.    Gunung Sibayakdi  Sumatera Utara
3.    Gunung Kerinci di Sumatera Barat
4.    Gunung Tinombala di Sulawesi Tengah
5.    Gunung Kaba di Bengkulu
6.    Gunung Krakatau di Jawa Barat
7.    Gunung Merapi di Jawa Tengah
8.    Gunung Semeru di Jawa Timur
9.    Gunung Beratus di Kalimantan Timur
10.    Gunung Kinibalu di Kalimantan Barat
11.    Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat
12.    Gunung Agung di Bali
13.    Gunung Mengkoka di Sulawesi Tenggara
14.    Gunung Kalimutu di Nusa Tenggara Timur
15.    Gunung Binaiya di Maluku
16.    Gunung Kwoka di Papua


Pegunungan merupakan rangkaian dari beberapa gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda dan bentuknya memanjang. Pegunungan biasanya memiliki ketinggian 700 meter atau lebih di atas permukaan air laut. Daerah pegunungan udaranya sejuk dan segar.
Manfaat pegunungan antara lain:
1.    untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri,
2.    sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta
3.    tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak punah.

Nama Pegunungan dan Lokasi/Pulau
1.    Bukit Barisan Sumatra
2.    Schwaner, Meratus Kalimantan
3.    Verbeek, Matarombea Sulawesi
4.    Menoreh, Tengger Jawa
5.    Jayawijaya, Kumafa Papua


soal:
1) Tuliskan macam-macam bentuk keragaman muka bumi !
2) Jelaskan perbedan aktivitas penduduk dilihat dari bentuk keragaman muka bumi!
3) Jelaskan bencana yang bisa terjadi di dataran tinggi !
4) Apa faktor penyebab dari perubahan bentuk muka bumi !

Kamis, 10 Agustus 2017

Keadaan Alam Indonesia "keadaan Iklim Indonesia"

Keadaan Iklim Indonesia

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S Al-baqarah (2) : 164)

Keadaan Alam Indonesia

Keindahan alam Indonesia dapat kita nikmati di wilayah tempat kita tinggal. Lihatlah indahnya pemandangan yang Tuhan telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain.



Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

Keadaan Iklim Indonesia

1. Iklim tropis dan ciri-cirinya

a.  Iklim tropis
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Iklim tropis adalah kondisi rata-rata cuaca yang terjadi pada daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa atau daerah ekuator. negara-negara yang di lewatinya indonesia, malaysia, brasil, timor leste, singapura, dan lain-lain. 
Indonesia sendiri termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat lembab yang ditandai dengan:
·  Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)
·  Curah hujan yang tinggi
·  Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim kemarau).
·  Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang
Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·  Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)
·  Curah hujan yang juga rendah
·  Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan maksimal karena jarang terdapat awan
·  Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
·  Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem

b. Ciri Iklim Di Daerah Tropis

● suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 180 C, yaitu sekitar 270 C.
Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -200 C atau lebih, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 400 C atau lebih.
● Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut. 

1.  Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2.  Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3.  Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.

 2. Pergerakan angin muson barat dan angin muson timur di Indonesia

 Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Di indonesia terdapat dua angin muson, yaitu : 



a.  Angin Muson Timur 
    Bertiup mulai April sampai September, di mana kedudukan semua matahari dibelahan utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau. (bergerak pada bulan april-oktober dari arah Australia menuju asia).
b. Angin Muson Barat
  Bertiup setiap bulan Oktober sampai April, saat kedudukan semua matahari dibelahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan tinggi ke rendah).Karena angin melalui Samudra Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan. (Pergerakan pada bulan oktober – april dari arah Asia ke Autralia)
3.  Musim hujan dan musim kemarau
a.  Musim Hujan.
Antara bulan Oktober–Maret (OKMAR), pergeseran tengah tahunan matahari berada di sebelah selatan khatulistiwa ( nol derajat – 23 ½ derajat LS-nol derajat ), sehingga suhu udara di selatan khatulistiwa tinggi dan tekanan udaranya minimum (-). Sementara itu, suhu udara di utara khatulistiwa rendah dan tekanan udaranya maksimum (+). Akibatnya, bertiup arus angin musim timur laut yang diselatan khatulistiwa membelok menjadi angin musim barat laut. Pada bulan-bulan inilah umumnya dikepulauan Indonesia terjadi musim hujan, seperti juga di Australia Utara. Di Cina dan Jepang bertiup angin barat yang kering.

b. Musim Kemarau.
Antara bulan April–September (ASEP ), pergeseran tengah tahunan matahari berada di sebelah di utara khatulistiwa ( nol derajat – 23 ½ derajat LU – nol derajat ), sehingga suhu udara di utara khatulistiwa tinggi dan tekanan udaranya minimum (-). Sementara di selatan khatulistiwa, suhu udara rendah dan tekanan udaranya maksimum (+). Akibatnya, bertiup angin musim tenggara yang kemudian berubah menjadi angin barat daya setelah menyeberang khatulistiwa. Pada bulan April - September inilah umumnya di Kepulauan Indonesia terjadi musim kemarau, demikian juga di Australia Utara.