Keadaan
Alam Indonesia
Keadaan Alam Indonesia terbagi 2
bagian:
· keadaan fisik wilayah, serta keadaan flora dan fauna
1.
keadaan
fisik wilayah
terdiri
atas keadaan iklim dan “keadaan bentuk permukaan bumi”
2.
keadaan
flora dan fauna
menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
Keadaan Alam Indonesia
Artinya: (41)Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). (42) Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."
Penjelasan Ayat:
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga
diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki
tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah
menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya,
khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap
alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir,
kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang
tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga
lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah,
seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang
pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia
berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang
manusia berbuat kerusakan di muka bumi.
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,
banyak upaya yang bisa dilakukan, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah
dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program
penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan.
Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan
dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
Video keindahan Alam yang Allah ciptakan:
Video kerusakan Alam akibat ulah tangan manusia:
2. Bentuk Muka Bumi & Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia
terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah
Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan
lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada
wilayah daratannya.
Notes:
Pulau
adalah sebidang tanah yang lebih
kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air. Kumpulan beberapa pulau dinamakan
pulau-pulau atau kepulauan.
Gambar
pulau:
Luas wilayah adalah suatu batasan yang terdiri atas perairan dan daratan.
Letak wilayah adalah bata-batas suatu wilayah, baik yang mencakup dua
negara atau lebih
Jumlah pulau : 13.466 buah.
Luas wilayah : 5. 180.053 km2
Daratan luas : 1.922.570 km2
Lautan : 3.257.483 km2
Keadaan
pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka
bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit,
gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat
dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia.
Gambar
peta fisiografi : (Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah
Indonesia yang menunjukkan adanya keragaman)
Pada
peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran
rendah sampai pegunungan. Untuk membaca
peta tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.
Secara
umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda
antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka
bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.
a.
Dataran Rendah
Dataran
rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di
atas permukaan air laut. Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan
adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi
aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di
Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi,
sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada
beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran
rendah, yaitu seperti berikut.
1)
Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas
dari satu tempat ke tempat lainnya.
2)
Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa
tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
3)
Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja
sebagai nelayan.
4)
Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar
melalui jalur laut.
Dengan
berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah.
Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan.
Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran
rendah.
Aktivitas
pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah.
Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup
tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk
tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah. Selain memiliki aktivitas
penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi
bencana alam.
Bencana
alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan
gempa.
Banjir
di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi
ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat
terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan
sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang
menghambat aliran sungai.
Bencana
banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda
tersebut antara lain sebagai berikut :
1)
Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai
dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
2)
Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah
sekitarnya.
3)
Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran
drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak
dapat mengalir dengan baik.
4)
Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap
atau penyimpan air .
Pantai
merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah
pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Apa yang
sebaiknya dilakukan untuk menghindari bahaya tsunami? sebaiknya menyiapkan diri
terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut
ini:
· Jika
kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat yang disertai
dengan suara ledakan di laut, sebaiknya kamu bersiap-siap untuk menghadapi
kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu
tinggal jika gempa kuat terjadi.
· Jika
kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera
jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami.
· Tanda-tanda
alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba
banyak terdapat burung. Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh
gelombang raksasa di belakangnya. Oleh karena itu, kamu harus waspada.
· Lembaga
pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya
tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu
sebaiknya tetap menjauhi pantai.
Potensi
bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa. Sebenarnya tidak semua
wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Pantai barat Sumatra, pantai
selatan Jawa sampai Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif
aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi,
Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di
daerah perbukitan dan pegunungan.
b.
Bukit dan Perbukitan
Bukit
adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak tampak curam
seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada
suatu wilayah tertentu.
Di
daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah.
Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk
kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya
terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah
perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata
air atau sungai.
Aktivitas
ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan
kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan
teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar.
Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Aktivitas
pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian
lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya
terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama
dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah seperti
di Kalimantan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija
dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih
landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya
untuk tanaman padi.
Daerah
perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas perekonomian, karena
mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga pemusatan permukiman
dan industri relatif terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat
dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan
suhu udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara
lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang
indah.
c.
Dataran Tinggi
Dataran
tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter
dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti
halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia
berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung.
Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian
penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas
memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah
dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan
pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke
daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah
tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng.
Potensi
bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka
buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air.
Tanda-tanda bencana banjir dan upaya menghindarinya telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya d. Gunung dan Pegunungan
Gunung
adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk
puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan
adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan
gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter.
Indonesia
memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi.
Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa
manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi
memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan
bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan
tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Gunung
berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan
bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung
berapi tersebut dapat meletus. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan
gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas
kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam
gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang
Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau
Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di
dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan
Krakatau. Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan
yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup besar
masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan biasanya adalah
sayuran dan buah-buahan.
Sebagian
penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu
untuk dijual. Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit dilakukan
secara luas. Hanya pada bagian tertentu saja yang relative datar dimanfaatkan
untuk permukiman. Permukiman dibangun di daerah yang dekat dengan sumber air,
terutama di lereng bawah atau di kaki gunung.
Selain
pertanian, aktivitas lainnya yang berkembang adalah pariwisata. Pemandangan
alam yang indah dan udaranya yang sejuk menjadi daya tarik wisata. Keragaman
bentuk muka bumi ternyata diikuti pula oleh keragaman aktivitas penduduk dan
komoditas yang dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya
menghasilkan produk-produk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija.
Daerah ini memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang umumnya merupakan
pusat-pusat permukiman penduduk. Sebaliknya, daerah dataran menghasilkan banyak
produk industri yang dikonsumsi oleh daerah lainnya.
Mobilitas
penduduk dan barang terjadi di antara daerah-daerah tersebut karena perbedaan
aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Potensi bencana alam di
daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi. Tanda-tanda longsor
dan upaya untuk meng hindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
d.
Gunung & Pegunungan
Gunung
merupakan permukaan bumi yang menjulang keatas dan berbentuk seperti
kerucut/kubah yang berdiri sendiri. Gunung memiliki manfaat bermacam-macam, antara lain:
1. gunung
dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi
2. material
letusan gunung api dalam waktu lama dapat menyuburkan tanah, pasirnya dapat
untuk bahan bangunan,
3. gunung
sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, serta
4. keluarnya
magma menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi.
Salah
satu gunung api di Indonesia yang sering meletus adalah Gunung Merapi di
Jawa Tengah.
Gunung-gunung di
Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.
Gunung
Leuser di Nangroe Aceh Darussalam
2.
Gunung
Sibayakdi Sumatera Utara
3.
Gunung
Kerinci di Sumatera Barat
4.
Gunung
Tinombala di Sulawesi Tengah
5.
Gunung
Kaba di Bengkulu
6.
Gunung
Krakatau di Jawa Barat
7.
Gunung
Merapi di Jawa Tengah
8.
Gunung
Semeru di Jawa Timur
9.
Gunung
Beratus di Kalimantan Timur
10.
Gunung
Kinibalu di Kalimantan Barat
11.
Gunung
Tambora di Nusa Tenggara Barat
12.
Gunung
Agung di Bali
13.
Gunung
Mengkoka di Sulawesi Tenggara
14.
Gunung
Kalimutu di Nusa Tenggara Timur
15.
Gunung
Binaiya di Maluku
16.
Gunung
Kwoka di Papua
Pegunungan
merupakan rangkaian dari beberapa gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda
dan bentuknya memanjang. Pegunungan
biasanya memiliki ketinggian 700 meter atau lebih di atas permukaan air laut.
Daerah pegunungan udaranya sejuk dan segar.
Manfaat pegunungan antara lain:
1. untuk usaha perkebunan bunga,
sayuran dan tanaman industri,
2. sebagai tempat peristirahatan,
camping dan wisata alam, serta
3. tempat tumbuh hutan sebagai daerah
perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak punah.
Nama Pegunungan dan Lokasi/Pulau
1. Bukit Barisan Sumatra
2. Schwaner, Meratus Kalimantan
3. Verbeek, Matarombea Sulawesi
4. Menoreh, Tengger Jawa
5. Jayawijaya, Kumafa Papua
soal:
1) Tuliskan macam-macam bentuk keragaman muka bumi !
2) Jelaskan perbedan aktivitas penduduk dilihat dari bentuk keragaman muka bumi!
3) Jelaskan bencana yang bisa terjadi di dataran tinggi !
4) Apa faktor penyebab dari perubahan bentuk muka bumi !
soal:
1) Tuliskan macam-macam bentuk keragaman muka bumi !
2) Jelaskan perbedan aktivitas penduduk dilihat dari bentuk keragaman muka bumi!
3) Jelaskan bencana yang bisa terjadi di dataran tinggi !
4) Apa faktor penyebab dari perubahan bentuk muka bumi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar